STUDI KASUS BAB 8-11
ILMU BUDAYA DASAR
BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
8.1 PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan
hidup seseorang tidak semua sama, pandangan hidup seseorang bisa ditentukan
oleh agama, ideologi, budaya, ataupun dari hasil renungan dari orang itu
sendiri. Dari hal hal yang menentukan tersebut, maka bisa terbentuklah suatu
organisasi atau ormas yang terdiri dari orang orang yang berpandangan hidup
sama. Contohnya FPI, mereka adalah ormas yang terbentuk dari kesamaan pandangan
hidup menurut agama.
Tapi
perlu diingat, kita tidak boleh menyalahkan pandangan hidup orang lain. Karena
bisan menimbulkan gesekan terhadap satu sama lain. Hargailah pandangan hidup
orang lain seperti kita menghargai pandangan hidup kita sendiri.
8.2 CITA-CITA
Cita-cita
merupakan salah satu hal yang semua orang pasti memilikinya. Terkadang
cita-cita seseorang bisa dibilang tidak masuk akal, tetapi seiring berjalannya
waktu bisa saja cita-cita tersebut terwujud.
Dahulu
jauh sebelum wright bersaudara menerbangkan pesawat pertamanya, Leonardo Da
Vinci sudah membuat cita-cita tentang benda yang bisa mengangkut manusia di
udara. Banyak orang yang menertawai Da Vinci pada saat itu karena cita-citanya
yang konyol, namun berates ratus tahun kemudian cita-cita Da Vinci benar benar
terwujud. Jadi kita tidak boleh menertawakan cita-cita seseorang.
8.3 KEBAJIKAN
Sesuatu
yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat.
Tetapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan
umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang atau segelintir orang
didalamnya atau sebaliknya. Dengan demikian, seseorang harus tunduk
kepada apa yang baik bagi masyarakat umum.
Contoh : Budi tidak
setuju jalan di depan rumahnya diperlebar, karena harus memotong bagian depan
rumahnya. Tetapi masyarakat kampung mengusulkan dan telah disetujui jalan
itu harus diperlcbar demi keamanan. Akhimya karena desakan seluruh warga,
dengan sangat terpaksa Budi menyetujuinya.
8.4 USAHA / PERJUANGAN
Seringkali
seseorang akan melakukan usaha/perjuangan untuk mendapatkan apa yang ia
inginkan. Tetapi, tidak semua usaha/perjuangan berbuah hasil yang manis.
Sehingga menimbulkan depresi atau putus asa bagi orang yang telah berjuang.
Contohnya banyak kasus di luar sana tentang pelajar yang depresi karena tidak
bisa lulus ujian.
Terkadang
kita hanya mementingkan hasil dibanding dengan proses. Padahal, hal yang paling
penting adalah proses atau perjuangan kita dibandingkan hasil. Seperti contoh
pelajar yang depresi karena tidak lulus, seharusnya mereka mementingkan ilmu
yang mereka dapatkan disaat belajar. Tetapi banyak perlajar di zaman sekarang
yang lebih mementingkan nilai dibanding pelajaran yang mereka dapatkan.
8.5 KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Hidup manusia itu dihubungkan dengan
kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur,
dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah
yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan hukum-hukumnya.
secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai
alarn ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana
tetapi Tuhan yang menentukan .
Aliran naturalisme
berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana
yang benar ? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka
kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang
ada hanya natur.
8.6 LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAlK
Inti dari berpandangan
hidup yang baik itu adalah toleransi dan komunikasi yang baik antara orang
orang yang berbeda pandangan hidup. Jangan pernah mencela bahkan menghina
pandangan hidup orang lain baik secara terang terangan maupun diam-diam.
Misalnya seorang yang
beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya,lalu
suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun
secara tidak langsung, maka jelas dia tidak
menerima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang
ingin merusak atau bahkan ingin memusnahkan
agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam, sudah tentu dan sudah
selayaknya kita mengadakan tindakan terhadap
segala sesuatu yang menjadi pengganggu.
BAB 9
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
9.1 PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seperti kita ini yang
mahasiswa, tanggung jawab kita sebenarnya ada di dalam tridharma perguruan
tinggi. Tetapi banyak mahasiswa yang tidak tahu akan hal tersebut, bisa dibilang
saat ini mahasiswa sudah tidak patut lagi di sebut maha. Cukup siswa perguruan
tinggi saja.
9.2 MACAM MACAM TANGGUNG JAWAB
Dari sekian banyak
macamnya tanggung jawab, hal yang paling utama adalah tanggung jawab terhadap
diri sendiri. Ada orang yang bertanggung jawab terhadap yang lain tetapi lalai
terhadap diri sendiri. Contohnya banyak pekerja demi melaksanakan tanggung
jawab sebagai pemberi nafkah dalam keluarga tidak mementingkan kesehatannya.
Hal ini sangat
disayangkan, bagaimana dia tetap bisa bekerja disaat nanti dia sudah sakit
parah akibat dari memforsir dirinya selama ini ?. maka tanggung jawab dia
sebagai perberi nafkah pun akan tidak terlaksana.
9.3 PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Pengorbanan merupakan
akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa
pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan,
tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
BAB 10
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
10.1 Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang
berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala;
memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung
sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara;
dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pemah dialami seseorang misalnya pemah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan. Seseorang wanita yang pemah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pemah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayabnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik : karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berrbuat kejam sebagai pelampiasannya.
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pemah dialami seseorang misalnya pemah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan. Seseorang wanita yang pemah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pemah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayabnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik : karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berrbuat kejam sebagai pelampiasannya.
(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh :
- Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD. Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga haws pindah. Sudah tentu Didi hams ikut. Jadi ia haws pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif menguinpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, kareana baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat yang barn kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut siapa; ikut pindah bagaimana di tempat yang barn nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.
- (2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek
- yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
- (3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan din yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
Contoh :
- Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
- (c). kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bennacam-macam emosi antara lain: hi, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
10.2 Sebab sebab orang gelisah
- Orang gelisah disebabkan olh banyak hal yang membuat orang itu merasa batinya tertekan dan membuat orang itu merasa tidak nyaman dalm kondisi tersebut
- Contoh : orang yang gelisah mengetahui nilai yang didapat disekolah sangat jelek dan merasa takut untuk diberitahukan kepada orang tuanya. Ada orang yang gelisah karena trauma akan sesuatu hal, seperti jika anda pernah terjebak di dalam kegelapan maka seterusnya anda akan merasa gelisah di dalam kegelapan. Ada pula orang yang gelisah karena telah melakukan tindak kriminal, ada juga yang gelisah karena dia berada di dalam ketidakpastian.
- Orang gelisah disebabkan olh banyak hal yang membuat orang itu merasa batinya tertekan dan membuat orang itu merasa tidak nyaman dalm kondisi tersebut
- Contoh : orang yang gelisah mengetahui nilai yang didapat disekolah sangat jelek dan merasa takut untuk diberitahukan kepada orang tuanya. Ada orang yang gelisah karena trauma akan sesuatu hal, seperti jika anda pernah terjebak di dalam kegelapan maka seterusnya anda akan merasa gelisah di dalam kegelapan. Ada pula orang yang gelisah karena telah melakukan tindak kriminal, ada juga yang gelisah karena dia berada di dalam ketidakpastian.
10.3
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi
kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih
dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang
paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada
Tuhan.
Kita harus selalu tenang dalam
menghadapi hal apapun, kita juga harus memberikan sugesti kepada diri kita
“jika kita tenang maka semua akan berjalan lancar’. Setelah menenangkan diri
ada baiknya juga kita berdoa kepada Tuhan untuk memberikan kita kekuatan lebih
untuk menghadapi sesuatu.
10.4 Keterasingan
- Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil
- Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil
10.5 Kesepian
- Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi
- Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi
10.6 Ketidakpastian
- Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas
- Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas
BAB 11
MANUSIA DAN HARAPAN
11.1 PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada
ahli warisnya. Hal ini menunjukkan bahwa harapan itu menjadi suatu hal yang
kita ingin lakukan/dapatkan di waktu yang akan dating.
11.2 APA SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Salah satu hal yang paling sering menyebabkan manusia memiliki harapan
adalah keadaan sekarang yang buruk sehingga mereka memiliki harapan disaat yang
akan datang mereka akan mendapatkan keadaan yang lebih baik. Contohnya adalah
harapan orang-orang Palestina yang ingin menghentikan peperangan.
Oleh karena itu kita harus membantu
seseorang mencapai harapannya, karena terkadang harapan orang tersebut memiliki
efek yang baik bagi diri kita juga maupun orang lain.
11.3 PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a
berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah
syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas
atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan”.
Harapan harus selalu
diiringi dengan do’a, karena kuasa kita ada berada di genggaman Tuhan. Harapan
kita tidaka akan pernah terwujud jika kita tidak meminta bantuan kepada-Nya.
11.4 KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal
dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan
adalah hal hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Seperti apakah kita percaya diri kita mampu melampaui batas dari diri kita
sendiri, jika kita memang percaya kita bisa maka niscaya kita akan bisa. Banyak
orang yang menyebut hal ini sebagai sugesti.
11.5 BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA
UNTUK MENINGKATKANNYA
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa
itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya,
apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada
tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia
berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada
Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan
akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya
merupakan konsekuensi tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada
zat tersebut.
Cara yang paling ampuh untuk terus
meningkatkan kepercayaan kita pada Tuhan adalah selalu lakukan perintah-Nya dan
menjauh dari larangan-Nya.
CONTOH :
Manusia mempunyai harapan dan kepercayaan masing-masing. Dengan adanya harapan manusia jadi mempunyai suatu arti hidup di dunia ini. Harapan setiap manusia pasti ingin menjadi sukses
dan hidup bahagia. Untuk menjadi sukses n hidup bahagia setiap manusia mempunyai jalan yg berbeda untuk mencapai nya ada yg dengan jalan lurus dan juga ada yang dengan melalui jalan berbelok-belok. Hidup ini tak selama nya lurus seperti apa yang kita harapkan, ada saja liku-liku dalam kehidupan. Satu hal lagi, apabila kita mau mewujudkan harapan itu dengan kenyataan nya kita harus mempunyai rasa suatu kepercayaan di dalam hati kita karena itu salah satu dasar untuk kita mencapai sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar