KELAS : 4EA45
NPM : 12214793
TUGAS : SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seperti
yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen
terpenting yang diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita
menjadi mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa
sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia
Selain
komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah
bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk
memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.Jika komunikasi adalah
elemen yang membedakan kita sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga
merupakan elemen penting yang tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi
juga membedakan kita sebagai manusia dengan hewan.
Nah,
jika kita gabungkan dua kekuatan elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti
akan menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai
penyatuan keduanya ini.
Namun,
sebenarnya apakah komunikasi bisnis
ini? Komunikasi
Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis. Karena Komunikasi
bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita tidak boleh
melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan
komunikasi. Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras,
formal, terstatndar dan tanpa toleransi.
Dalam
lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana
komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat,
pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi dll.
Jenis-jenis
sarana komunikasi perdagangan yang disebut tadi hanya sesuai bilamana
dipergunakan dalam daerah pemasaran barang dan jasa yang ruang
lingkuupnya terbatas.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1. Apa
pengertian dari komunikasi bisnis dan
saluran komunikasi?
2. Contoh kasus Etika Komunikasi dalam Bisnis
C.
Tujuan
Berdasarkan
uarian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah :
1. Agar
lebih memahami pengertian dari komunikasi bisnis
2. Agar lebih memahami contoh kasus
D.
Manfaat
Agar menjadi bahan acuan bagi mahasiswa atau
mahasiswi untuk mempelajari etika komunikasi dalam bisnis dalam materi ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
komunikasi Bisnis
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara
dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Komunikasi
bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki
tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol -
simbolatau sinyal. Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses
komunikasi, yaitu :
a.
Pengirim pesan (sender
atau komunikator).
b.
Pesan yang dikirimkan
(message).
c.
Bagaimana pesan
tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
d.
Penerima pesan
(receiver atau komunikan).
e.
Umpan balik (feedback)
atau effect.
Untuk dapat mengembangkan kemampuan
dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional
paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam
berkomunikasi, yaitu :
a.
menulis,
b.
membaca,
c.
berbicara; dan
d.
mendengar.
Disadari ataupun tidak, setiap hari
kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan
lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai
suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
B.
SALURAN
KOMUNIKASI
1. Komunikasi
Formal
Komunikasi
formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya
dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya
instruktif atau mengikuti garis hirarki atau jabatan, Suatu komunikasi juga
dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada
pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur
organisasi. Tiga arah komunikasi formal:
·
Downward adalah
pengambilan keputusan ke karyawan, contoh kebijakan, rencana, strategi,
instruksi dan prosedur
·
Upward adalah
dari pekerja ke pemimpin, contoh laporan kerja, usulan perbaikan.
·
Horizontal adalah
sesama/level yang sama, contoh: meeting, e-mail, dan memo
2. Komunikasi
Informal
Komunikasi
informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi, akan
tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi.
Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan
kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti
isu, gossip, atau rumor. Bila banyak informasi yang beredar melalui informal
artinya komunikasi formal tidak efektif. Keuntungannya adalah informasi lebih
cepat dan efektif dan bias mengekspresikan pendapat tanpa ragu-ragu.
C.
Contoh Kasus Etika Komunikasi Dalam Bisnis
Etika
komunikasi mencakup tatanan nilai moral dan standar-standar perilaku yang harus
dihadapi oleh para pelaku bisnis sewaktu mereka membuat keputusan dan
memecahkan masalah akan tetapi, menentukan apa yang etis atau pantas atau tidak
bukanlah hal yang selalu mudah dilakukan bagi perusahaan sebagai perilaku
bisnnis, jika bersikap kurang etis dapat merusak reputasi perusahaan, oleh
karena itu penting bagi perusahaan untuk menjalankan kode etik secara wajar dan
konsisten. Kode etik adalah pernyataan tertulis mengenai standar perilaku dan
prinsip-prinsip etis yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
Etika komunikasi dalam
organisasi melibatkan banyak elemen yang sangat komplek termasuk masyarakat.
Kompleksitas ini bukanlah hal yang bertentangan. Sebuah organisasi terdiri dari
individu- yang berkarakter berbeda-beda. Kejujuran dalam etika berorganisasi
dapat membangun kepercayaan sesama anggota, termasuk tidak saling menyakiti dan
keadilan.
Sebuah
kepercayaan seperti dijelaskan dalam komunikasi antarpesona bahwa kepercayaan
diantara partisipan komunikasi adalah pada tingkat terendah. Sikap keterbukaan
terhadap perubahan terutama perubahan positif, tanpa kekerasan, dan empati
merupakan perilaku etis yang dapat menentukan keberhasilan organisasi.
Etika
komunikasi dalam menjaga reputasi perusahaan merupakan suatu hal yang
diperhatika. Etika ini menjadi satu landasan bagi sutau perusahaan dalam
bertindak dan memberikan suatu keputuasan.
KASUS :
Lapindo Brantas, Inc
merupakan perusahaan kontraktor yang bekerjasama dengan BP Migas, merupakan
perusahaan dalam bendera Bakrie Group. Pada tahun 2006 terjadi tragedi lumpur
muncra dari dalam perut bumi yang menyebabkan terjadinya bencana dan
menyebabkan begitu banyak perumahan penduduk. Banyak kerugian materi maupun non
material yang ditimbulkan dari tragedi ini. Pihak Lapindo tidak segera
menindaklanjuti kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh tragedi yang
ditimbulkan oleh bencana ini. Mereka tidak segera mengganti rugi kerugian warga
sekitar yang terkena genangan lumpur sampai bencana itu meluas dan memberi
dampak yang besar sehingga membutuh biaya yang besar untuk mengganti kerugian
ini. Karena biaya yang harus dikeluarkan ini begitu besar maka terdapat kesan
untuk mengalihkan perhatian dengan mengatakan bahwa tragedi lumpur Lapindo ini
adalah bencana alam. Hal ini merupakan upaya Lapindo untuk mencuci tangan
terhadap kasus yang terjadi.
Dalam kesempatan yang sama perusahaan Bakrie Group mencanangkan proyek yang begitu besar dengan rencana pembangunan Bakrie Episentrum dan Resort mewah di Bali. Terdapat satu sikap yang tidak baik dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam perusahaan mereka yaitu mengalihkan masalah dengan menghembuskan isu yang lain yang menunujukkan bahwa perusahaan ini tidak bersalah. Pada waktu yang bersamaan merke membangun megaproyek.
Dalam kesempatan yang sama perusahaan Bakrie Group mencanangkan proyek yang begitu besar dengan rencana pembangunan Bakrie Episentrum dan Resort mewah di Bali. Terdapat satu sikap yang tidak baik dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam perusahaan mereka yaitu mengalihkan masalah dengan menghembuskan isu yang lain yang menunujukkan bahwa perusahaan ini tidak bersalah. Pada waktu yang bersamaan merke membangun megaproyek.
Dari segi etika
komunikasi perusahaan, kasus seperti ini dapat menghancurkan reputasi
perusahaan dan publik akan memandang perusahaan tersebut secara sinis. Dari
kasus lumpur lampindo ini membuat masyarakat di daerah yang terkena lumpur
Lapindo tidak akan mau menggunakan produk yang dihasilkan oleh Bakrie Group.
Etika komunikasi perlu senantiasa
di perhatikan dalam menjaga reputasi perusahaan karena tindakan-tindakan bisnis
yang tidak sejalan dengan etika komunikasi akan berakibat fatal terhadap
reputasi perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perusahaan
manapun pasti pernah mengalami permasalahan eksternal. kita bisa ikuti berita
sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi
dan kemarahan dari warga kepada manajemen Lapindo Brantas,
Inc
B. SARAN
Seharusnya pihak manajemen perusahaan tersebut mempunyai sikap terbuka
terhadap warga sehingga warga tidak salah paham terhadap pihak manajemennya.
REFERENSI