MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
DIBUAT OLEH:
DESTYCA TAMARA S
NPM : 12214793
-1EA33-
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
DOSEN : DIYANTI
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya pada
mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar”
Dalam
tugas makalah ini membahas mengenai meidentifikasikan tulisan,latar
belakang,tujuan,manfaat bagi pembaca, membuat kesimpulan dan saran dalam
makalah. Materi- materi yang dibuat bertujuan agar pembaca nantinya bisa lebih
memahami definisi dari kebudayaan dan konsepsi ilmu budaya dasar yang dikaitkan
dengan agama.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Allah SWT,
2. Keluarga,
terutama Orang Tua,
3. Ibu Diyanti
selaku dosen saya
4.
Serta rekan-rekan yang telah membantu
dan ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini
Bekasi,
15
Oktober 2014
Destyca Tamara
S
NPM : 12214793
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .................………………………………………………. i
Daftar Isi ……….………………….……………………………….. ii
Pendahuluan
i. Latar Belakang ……………….………………………........... 1
ii. Perumusan
Masalah ………….………………....……................. 1
iii. Tujuan Penelitian …………………………………………...... 1
Bab I ISD sebagai salah satu MKDU
1.1 Pengertian,tujuan ISD dan IPS .………………………………..….. 2
1.2 ISD dan IPS .………………………………………….............. 4
1.3 Ruang Lingkup ISD …………………………………............... 5
Bab II Manusia dan
Kebudayaan
2.1 Manusia …………….....………………………………….............. 7
2.2 Hakekat Manusia …………...………………………...…….......... 8
2.3 Kepribadian Bangsa ….........................................…………… 13
2.4 Pengertian Kebudayaan
............................................................. 17
2.5 Unsur-Unsur Kebudayaan ............................................................ 19
2.6 Wujud Kebudayaan .............................................................. 22
2.7 Orientasi Nilai Budaya .............................................................. 23
2.8 Perubahan Kebudayaan .............................................................. 23
2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
................................................. 28
Bab III
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesustraan
3.1 Pendekatan Kesustraan
…………….....………………...…........... 32
3.2 IBD yang dihubungkan dengan prosa …..............……………….. 33
3.3 Nilai-nilai dalam prosa fiksi .................................................... 34
3.4 IBD yang dihubungan dengan puisi ......................................... 36
Bab IV Manusia
dan Cinta Kasih
4.1
Pengertian Cinta Kasih .............................................................. 38
4.2
Cinta menurut ajaran agama ............................................... ........ 40
4.3
Kasih Sayang .............................................................. 41
4.4
Kemesraan .............................................................. 43
4.5
Pemujaan .............................................................. 44
4.6
Belas Kasihan .............................................................. 45
4.7
Cinta Kasih Erotis .............................................................. 46
Bab
V Penutup ............................................................................................. 47
Daftar Pustaka ............................................................................................. 48
PENDAHULUAN
i.
Latar Belakang
Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar
dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic
humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun
istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain
sebagai manusia itu sendiri.
ii.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menuntaskan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang menjadi salah satu
syarat kelulusan dalam proses pembelajaran di jenjang S1 Manajemen Universitas
Gunadarma. Selain itu, di harapkan makalah ini menjadi tulisan yang bermanfaat
dan menjadi referensi bagi semua orang yang membacanya.
iii.
Perumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah di
jelaskan di awal tadi, maka saya mengambil pokok masalah menjadi 4 rumusan yang
akan di bahas di bab selanjutnya. Berikut adalah rumusan/pokok masalah :
-
ISD sebagai salah satu MKDU
-
Manusia dan kebudayaan
-
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam
Kesustraan
-
Manusia dan Cinta Kasih
BAB I
ISD sebagai salah satu MKDU
1.1
Pengertian, Tujuan Ilmu Sosial Dasar dan IPS
A.
Pengertian ISD
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah,ekonomi,
geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
B.
Tujuan ISD
- Sebagai salah satu dari mata
kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan umum dan khusus
dalam pembinaan mahasiswa :
a. Tujuan umum :
1. pembentukan dan pengembangan
kepribadian serta perluasan wawasan perhatian,
2. Pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai
gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan
dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran
berkenaan dengan lingkungan sosial dapat dipertajam.
b. Tujuan khusus:
- Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
- Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
- Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
- Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat
Contohnya:
·
Memahami
dan juga merasakan suatu keterkaitan antar sesama manusia dengan rasa saling bertenggang rasa sesama masyarakat sekitarnya
contoh: Di Negara kita sedang ada bencana alam akan tetapi untuk membantu
secara langsung tidak bisa karena letak kita yang sangat jauh dan juga waktu
yang tidak memungkinkan maka dari itu lebih baik kita berdoa untuk keselamatan
mereka dan juga diberi ketabahan yang ditinggalkannya atau bisa juga kita
dengan mengamalkan sebagian dari harta untuk menyumbangkannya.
·
Sigap
dalam merespon suatu masalah –masalah yang ada di sekitarnya dan juga ikut
andil dalam menganalisis dari awal masalah sampai berakhirnya masalah itu
sendiri contoh: Di lingkungan sekitar tempat kita bermukim ada sekelompok anak
muda yang sering menjadi buah bibir karena keonarannya maka dari itu kita siap
untuk malakukan survey untuk mengumpulkannya dan membimbingnya ke jalan yang
benar agar tidak lagi meresahkan tetapi berubah menjadi sekelompok anak muda
yang bermanfaat bagi lingkungannya.
·
Berani
menjadikan suatu hubungan sosial itu menjadi hubungan yang baik sesama manusia
dan juga menguntungkan bagi dirinya dan juga orang lain contoh: Mengadakan
program koperasi yang ada di dilingkungan sekitarnya itu, Membuka lapangan
kerja, dengan kita melakukan itu semua maka tidak akan mungkin orang yang tidak
mempunyai pekerjaan menjadi punya dan juga bisa membantu faktor
ekonomi.
C.
kelompok ilmu
pengetahuan
Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di
anggap sebagai ibu dari ilmu maka ilmu pengetahuan di kelompokkan menjadi
3 (tiga) yaitu :
1.
Ilmu
Pengetahuan Alam (natural science). Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya
adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan
pun dimana pun. sedangkan dari sisi Ilmu Alamiah Dasar adalah mempelajari
tentang metode – metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala – gejala alam
secara lebih filosofis.
2.
Ilmu
Pengetahuan Sosial (social science).
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3.
Pengetahuan
budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan
membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.
Kategori yang tergolong dalam ilmu ini seperti (Teologi, Filsafat,H ukum,
Sejarah, Filologi, Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian bahasa),
Kesusastraan, Kesenian, Psikologi). Sedangkan Ilmu Budaya Dasar adalah suatu
ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan pola yang terjadi dalah kehidupan
sehari – hari dalam manusia
1.2
Ilmu Budaya
Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial
dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan sosial(IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan
dan perbedaan.
* Persamaan ISD dan IPS yaitu :
a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.
* Perbedaan ISD dan IPS yaitu :
a. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
1.3 Ruang Lingkup ISD
Persamaan dan perbedaan
itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja sama,
kesetiakawanan antar individu dan golongan. Masalah-masalah sosial yang timbul
dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial
yang antara suatu dengan lainnya saling berkaitan.
Konsorsium Antar Bidang
telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Budaya Dasar terdiri dari delapan (8)
pokok bahasan. Dari kedelapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup
perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
a.
Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya
dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan
b.
Masalah individu, keluarga dan masyarakat
c.
Masalah pemuda dan sosialisasi
d.
Masalah hubungan antara warga negara dan negara
e.
Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
f.
Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat
pedesaan
g.
Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan
integrasi
h.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
Tiga golongan bahan pelajaran
ISD, yaitu :
1. Nilai yang
menjadikan sebuah masalah masyarakat yang dijadikan sebagai keperhatian publik
yang harus segera diselesaikan karena apabila, kita tidak segera
menyelesaikannya sebuah masalah itu maka, keributan dan tercemarlah masalah itu
ke wilayah masyarakat yang belum pernah menghadapi masalah seperti itu maka
sudah rusaknnya lingkungan tersebut.
2.
Menangani sebuah permasalahan yang timbul akibat
disengajakan atau tidak disengajakan, dikarenakan kita harus bisa mempelajari
masalah tersebut agar tidak timbul masalah yang sama dan mempunyai dampak efek
yang berbeda dari setiap masalah yang timbul.
3.
Sesuatu yang keterkaitannya dengan masalah yang
berhubungan dengan yang satu dengan yang lainnya, merupakan obyek yang tidak
mudah dalam mencari sumber masalahnya apa bila semuanya ikut keterkaitan dalam
masalahnya
BAB II
Manusia Dan Kebudayaan
2.1 Manusia
Dalam
ilmu eksakta, Manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-partikel yang
membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait saatu sama lain. Dan
merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika). Manusia merupakan makhluk
biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia.
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Disebut juga homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (ilmu politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya (ilmu filsafat).
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Disebut juga homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (ilmu politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya (ilmu filsafat).
Unsur-unsur yang membangun manusia
Jika kita berbicara tentang
manusia, pasti akan menjadi perbicaraan yag sangat panjang dan tidak berujung,
karena ciptaan Tuhan yang sangat sempurna ini terdapat banyak sekali hal yang
dapat dijadikan bahan perbicaraan. sesuai judul postingan saya kali ini,
tentang unsur-unsur pembangun manusia, akan dijabarkan apa sajakah
faktor-faktor yang membangun manusia itu.
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu.
Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Unsur-unsur lain yang membaentuk manusia : Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu.
Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Unsur-unsur lain yang membaentuk manusia : Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.
Manusia terdiri dari 3 unsur yang saling terkait yaitu :
·
Jasad : badan kasar
manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
·
Hayat : mengandung unsur
hidup yang ditandai gerak
·
Ruh : bimbingan tuhan
yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
·
Nafs : kesadaran tentang
diri sendiri
2.
Manusia sebagai suatu kepribadian
memiliki 4 unsur, yaitu :
· Id : merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak tampak. Merupakan libido
murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
· Ego : bagian yang pertama kali dibedakan
dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam
menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang
lain
· Super Ego : kepribadian yang muncul paling
akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super
ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri
2.2 Hakekat Manusia
A. Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.
Makhluk yang memiliki tenaga dalam
yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
b.
Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c.
yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
d.
Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e.
Individu yang dalam
hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
f.
Suatu keberadaan yang
berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak
terbatas
g.
Makhluk Tuhan yang
berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h.
Individu yang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
B. Perbedaan manusia dengan
makhluk lain
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang
pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia
merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi
ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan
bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia.
A. Keistimewaan
Manusia diberi kelebihan atas makhluk Allah yang lain ,dalam berbagai segi. Ia memiliki karakter yang khusus dengan karunia Allah agar mampu mengemban amanah yang dibebankan kepadanya didunia. Kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lain adalah:
1.
Dalam segi Penciptaan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah sebagai sebaik-baik penciptaan (Ahsanuttaqwim)
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah sebagai sebaik-baik penciptaan (Ahsanuttaqwim)
2.
Dalam segi Ilmu
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat menyerap ilmu dan sekaligus mengembangkannya. Hal ini tak mungkin terjadi pada makhluk lain. Hewan hanya memiliki instink , sehingga segala gerak dan perbuatannya merupakan sekedar instinktif. Meskipun hewan mampu dilatih untuk suatu hal tertentu , namun itu juga sekedar instink dan bukan ilmu sehingga ia tak dapat mengembangkannya.
(Al Baqarah :31)
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat menyerap ilmu dan sekaligus mengembangkannya. Hal ini tak mungkin terjadi pada makhluk lain. Hewan hanya memiliki instink , sehingga segala gerak dan perbuatannya merupakan sekedar instinktif. Meskipun hewan mampu dilatih untuk suatu hal tertentu , namun itu juga sekedar instink dan bukan ilmu sehingga ia tak dapat mengembangkannya.
(Al Baqarah :31)
3.
Dalam segi Kehendak
Manusia adalah makhluk yang bebas berhendak. Ia dapat memilih jalan yang baik, dapat pula memilih jalan yang sesat.
4. Dalam segi Posisi/kedudukan
Manusia adalah makhluk yang bebas berhendak. Ia dapat memilih jalan yang baik, dapat pula memilih jalan yang sesat.
4. Dalam segi Posisi/kedudukan
Allah
memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara makhluk lainnya di
bumi, yakni ia sebagai pemimpin. Sehingga manusia dapat memanfaatlkan alam
semesta ini untuk keperluan hidupnya
5. Dalam segi Kemampuan Akal, Pengamatan, Intuisi dan Imajinasi
Hanya manusia yang memilki kemampuan akal , dengannya dapat berfikir, melakukan pengamatan dan menyimpulkan . Manusia juga berkembang daya intuisi dan imajinasinya . Ia bisa mengkhayalkan sesuatu yang belum pernah terjadi. Akalnya berkembang menjadi sarana berkembangnya ilmu dan teknologi. Begitu pula kemampuan imajinasinya akan berkembang sehingga mengembangkan kreatifitas dalam berkarya.
6. Dalam segi tendensi moral
Manusia memiliki peluang untuk dibentuk menjadi baik ataupun buruk. Bahkan dapat juga berperan ganda sebagaimana orang munafiq di satu sisi ia kelihatan baik namun ternyata ia adalah orang yang berniat jahat. Berbagai macam sifat dan sikap dapat ia miliki sekaligus . Tampak betul dalam segi ini manusia memang berbeda dengan binatang . Binatang sulit atau bahkan tidak dapat dibentuk dengan sifat dan karakter yang bermacam-macam padanya. Sebab ia tidak memilki kelengkapan tendensi yang memungkinkan untuk dapat bersifat menjadi seperti baik atau menjadi buruk.
5. Dalam segi Kemampuan Akal, Pengamatan, Intuisi dan Imajinasi
Hanya manusia yang memilki kemampuan akal , dengannya dapat berfikir, melakukan pengamatan dan menyimpulkan . Manusia juga berkembang daya intuisi dan imajinasinya . Ia bisa mengkhayalkan sesuatu yang belum pernah terjadi. Akalnya berkembang menjadi sarana berkembangnya ilmu dan teknologi. Begitu pula kemampuan imajinasinya akan berkembang sehingga mengembangkan kreatifitas dalam berkarya.
6. Dalam segi tendensi moral
Manusia memiliki peluang untuk dibentuk menjadi baik ataupun buruk. Bahkan dapat juga berperan ganda sebagaimana orang munafiq di satu sisi ia kelihatan baik namun ternyata ia adalah orang yang berniat jahat. Berbagai macam sifat dan sikap dapat ia miliki sekaligus . Tampak betul dalam segi ini manusia memang berbeda dengan binatang . Binatang sulit atau bahkan tidak dapat dibentuk dengan sifat dan karakter yang bermacam-macam padanya. Sebab ia tidak memilki kelengkapan tendensi yang memungkinkan untuk dapat bersifat menjadi seperti baik atau menjadi buruk.
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
Manusia dimuka bumi ini
mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat
dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan
dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya.
Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur,
yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal
dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain
sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur,
mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak
individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian bangsa timur dapat
diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian
bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal
sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai
bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam,
berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian
besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang
timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang
berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru
kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang
timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa
timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama
masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun
kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu
beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena
semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang
sepenuhnya baik.
Pada hakikatnya
manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan
dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk
menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan
meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan
berlanjut terus – menerus seiring jalannya waktu.
Kita akan membahas sub bab ke dua yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Kita akan membahas sub bab ke dua yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Dari gambarr
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
– Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
– Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
– Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
– Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
– Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
– Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
– Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
– Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
– Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
– Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
– Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
– Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
– Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
– Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
Dari penjelasan
diatas, opini saya adalah :
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Tuhan secara sempurna. manusia menggunakan pikirannya untuk menentukan suatu pilihan yang baik untuk dirinya. bukan hanya pikiran , namun manusia menggunakan perasaannya juga untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk dirinya. dalam kehidupan sehari – hari, dilihat dari bagan psiko-sosiogram yang ada psiko-sosial manusia itu telah dibedakan berdasarkan tingkatan daerah yang ada pada bagan tersebut. begitu rincinya, hubungan psikologi dan sosial manusia di teorikan,membagi-bagi manusia berdasarkan tingkatan yang ada. dari tingkatan tertinggi( lingkarang terdalam) yaitu pada daerah 7 samapi dengan tingkat paling rendah ( lingkarang terluar ) yaitu daerah ke 0. jika kita ingin mengetahuinya lebih luas lagi tentunya kita harus memperdalam dunia psikologi untuk mengetahui seluk beluknya lebih jelas.
2.4 Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Pengertian
kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan
berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa
devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat
manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui
pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari
komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam
aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Sifat kebudayaan:
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Tokoh-tokoh kebudayaan
·
Pelukis
-
A.D Pirous
-
Darma Lungit
-
Abdulla
Suriosubroto
·
Pematung
-
Dolorosa
Sinaga
-
Edhi Sunarso
-
I Nyoman
Nuarta
·
Penata Tari
-
Deddy Luthan
-
Didik Nini
Thowok
-
Rusdi
Rukmarata
·
Penyair
-
Chairil Anwar
-
Cucuk Espe
-
WS Rendra
-
M Aan Mansyur
-
Sapardi Djoko
Damono
-
Taufiq Ismail
2.5 Unsur-Unsur
Kebudayaan
Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam
sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon
dalam bukunya yang berjudul Universal Catagories of Culture membagi
kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa didunia dari sistem kebudayaan yang
sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti
masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur
kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal. Ketujuh unsur
kebudayaan tersebut adalah :
3.
Sistem Religi
yang meliputi;
·
Sistem
Kepercayaan
·
Sistem nilai
dan pandangan hidup
·
Komunikasi
keagamaan
·
Upacara
Keagamaan
4.
Sistem
Kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi
·
Kekerabatan
·
Asosiasi dan
perkumpulan
·
Sistem
kenegaraan
·
Sistem
kesatuan hidup
·
Perkumpulan
5.
Sistem pengetahuan
meliputi pengetahuan tentang;
·
Flora dan
fauna
·
Waktu, ruang
dan bilangan
·
Tubuh manusia
dan perilaku antar sesama manusia
6.
Bahasa yaitu
alat untuk berkomunikasi berbentul ;
·
Lisan
·
Tulisan
7.
Kesenian yang
meliputi ;
·
Seni
patung/pahat
·
Relief
·
Lukisan dan
gambar
·
Rias
·
Vocal
·
Musik
·
Bangunan
·
Kesustraan
·
Drama
8.
Sistem mata
pencaharian atau sistem ekonomi yang meliputi ;
·
Berburu dan
mengumpulkan makanan
·
Bercocok tanam
·
Perikanan
·
Perdagangan
9.
Sistem
peralatan hidup dan teknologi yang meliputi ;
·
Produksi, distribusi,
transportasi
·
Peralatan
komunikasi
·
Peralatan konsumsi
dalam bentuk wadah
·
Pakaian dan
perhiasan
·
Tempat
berlindung dan perumahan
·
Senjata
Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
a.
Kebudayaan material
Kebudayaan material adalah
semua benda dan alat kerja yang
dihasilkan oleh teknologi. Kebudayaan material dapat dikatakan sebagai wujud
dari kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian dan nilai kepada
benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia yang dilakukan
secara sadar dan bertujuan. Teknologi merupakan unsur budaya yang sangat
penting sebab perubahan teknologi akan memengaruhi unsur kebudayaan lain.
Misalnya, perubahan teknologi berburu menjadi teknologi pertanian. Masyarakat
tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu biasanya memiliki anggota
yang relatif sedikit, hidup berpindah-pindah serta cenderung menggunakan
teknologi yang sederhana dan mudah dibawa serta. Akan tetapi, dengan
ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut akan tinggal secara menetap,
jumlah penduduknya bertambah, dan mulai menggunakan peralatan dan teknologi
yang beragam. Di sisi lain, di sela menunggu hasil pertanian panen, mereka
mengembangkan kerajinan tangan dan kesenian.
Kebudayaan material juga
mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, dan gedung pencakar langit.
b.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah
ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu
seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
2.6 Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2.7 Orientasi
Nilai Budaya
Terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia
dalam sistem nilai budaya :
1. Hakekat hidup manusia.
2. Hakekat karya manusia.
3. Hakekat waktu manusia.
4. Hakekat alam manusia.
5. Hakekat hubungan manusia.
2.8 Perubahan
Kebudayaan
Di antara berbagai faktor
yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau
asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah:
1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai
hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang
berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang
beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang
bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima
kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut
menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang
baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun
yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.
2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang
dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber
pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang
ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru
atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor
dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku.
Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur
kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang
berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur sosial
suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru.
Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk
dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru
tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa
sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.
4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih
mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut
dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan
di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala
kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh
warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur
kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan
kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor
dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan
berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.
Dari beberapa pokok pembicaraan yang
dikemukakan di atas berkenaan dengan penerimaan unsur-unsur baru, dapat
dikatakan bahwa inovasi bisa terdapat karena:
1)
Inovasi
tersebut bertentangan dengan pola-pola kebudayaan yang sudah ada;
2)
Kalau inovasi
tersebut akan mengakibatkan perubahan pola-pola kebudayaan dan struktur sosial
yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru;
3)
Kalau inovasi
tersebut bersifat mendasar berkenaan dengan pandangan hidup atau nilai yang ada
dalam masyarakat bersangkutan: misalnya “free lover” untuk masyarakat Indonesia akan ditentang kalau harus diterima sebagai
suatu cara hidup;
4)
Disamping itu
bila inovasi itu dianggap terlalu mahal biayanya juga akan terhambat dalam
penciptaannya maupun dalam penyebaran atau difusinya, terkecuali kalau oleh
kelompok yang digolongkan sebagai “vested interests” (suatu kelompok yang
mempunyai pengaruh atas kehidupan sosial dan mempunyai andil untuk menarik
keuntungan atas kehidupan sosial yang ada) inovasi tersebut dianggap
menguntungkan maka inovasi akan diterima.
Penerimaan atas unsur baru atau inovasi dapat
mengakibatkan terwujudnya berbagai kekacauan sosial yang merupakan perwujudan-
perwujudan dari proses perubahan sosial, sebelum inovasi tersebut diterima
dengan mantap dan menjadi baku dalam tata kehidupan sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Kekacauan sosial tersebut biasanya dinamakan sebagai disorganisasi
sosial (social disorganization). Dalam keadaan kekacauan sosial ini,
aturan-aturan atau norma-norma lama sudah tidak berlaku lagi atau
sebagian-sebagian masih berlaku sedangkan aturan-aturan atau norma-norma lama
tersebut dalam mengatur kehidupan sosial warga masyarakat. Sehingga dalam tahap
ini terdapat semacam kebingungan atau kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan
sosial.
Bila unsur-unsur baru telah mantap diterima
dan norma-norma atau aturan-aturan baru telah mantap menjadi pegangan dalam
berbagai kegiatan sosial, maka dapatlah dikatakan bahwa masyarakat tersebut
telah mencapai tingkat tertib sosial lagi. Tidak selamanya suatu penerimaan
inovasi menimbulkan kekacauan sosial. Kekacauan sosial terwujud bila inovasi
tersebut menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang mendasar pada
pranata-pranata yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan
sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab
yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a.
Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam
Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang
bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern) :
1) Dinamika
penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya
penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat
menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya
berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya
pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan
pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat
yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan
yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b.
Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat
(Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat
terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab
ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat :
1)
Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini
terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada
struktur dan pola kelembagaannya.
2)
Adanya peperangan, baik perang saudara maupun
perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang
biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang
kalah.
3)
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika
pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut
demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain,
maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli
dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
2.9 Kaitan Manusia
dan Kebudayaan
A. Hubungan
antara manusia dan kebudayaan
Antara manusia dan kebudayaan
terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick
Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan
kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan
kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang
berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa
proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan
enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan
kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
:
1)
penganut
kebudayaan,
2)
pembawa
kebudayaan,
3)
manipulator kebudayaan,
4)
pencipta
kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia
dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka
survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya
sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah
kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan
masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life,
yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Contoh tentang hubungan antara manusia dengan
kebudayaan
a. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
b. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
(urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai (sense of value)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai (sense of value)
c. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial, Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial
yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi,
rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa
sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai
kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada
setiap individu.
d. Kebudayaan khusus atas dasar agama, Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
e. Kebudayaan berdasarkan profesi, Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh
lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
B.
Dialektis
Dialektika
disini berasal dari dialog komunikasi
sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke hadapan publik. Kemudian muncul
tentangan terhadap pendapat tersebut. Kedua posisi yang saling
bertentangan ini didamaikan dengan sebuah pendapat yang lebih lengkap. Dari
fenomen dialog ini dapat dilihat tiga tahap yakni tesis, antitesis dan sintesis. Tesis disini dimaksudkan sebagai pendapat
awal tersebut. Antitesis yakni lawan atau oposisinya. Sedangkan Sintesis
merupakan pendamaian dari keduanya baik tesis dan antitesis.
Bentuk triadik dari dialektika Hegel yakni tesis-antitesis-sintesis berangkat dari pemikir-pemikir
sebelum Hegel. Antinomi Kantian akan numena dan fenomena
menimbulkan oposisi yang tidak terselesaikan. Kemudian Fichte dengan metode
”Teori Pengetahuan”-nya tetap memunculkan pertentangan walaupun sudah melampaui
sedikit apa yang dijabarkan oleh Kant.
Dialektika sendiri sudah dikenal dalam
pemikiran Fichte. Bagi Fichte, seluruh isi dunia adalah sama dengan isi
kesadaran. Seluruh dunia itu diturunkan dari suatu asas yang tertinggi dengan
cara sebagai berikut: ”Aku” meng-ia-kan dirinya (tesis), yang mengakibatkan
adanya ”non-Aku” yang menghadapi ”Aku”. ”non Aku” inilah antitesis. Kemudian
sintesisnya adalah keduanya tidak lagi saling mengucilkan, artinya: kebenaran keduanya
itu dibatasi, atau berlakunya keduanya itu dibatasi. ”Aku” menempatkan ”non-Aku
yang dapat dibagi-bagi” berhadapan dengan ”Aku yang dapat dibagi-bagi”.
Dalam sistem
filsafatnya, Hegel menyempurnakan Fichte. Hegel memperdalam pengertian
sintesis. Di dalam sintesis baik tesis maupun antitesis bukan dibatasi
(seperti pandangan Fichte), melainkan aufgehoben. Kata Jerman ini mengandung tiga arti, yaitu:
a.
mengesampingkan,
b.
merawat,
menyimpan, jadi tidak ditiadakan, melainkan dirawat dalam suatu kesatuan yang lebih
tinggi dan dipelihara,
c.
ditempatkan
pada dataran yang lebih tinggi, dimana keduanya (tesis dan antitesis) tidak
lagi berfungsi sebagai lawan yang saling mengucilkan.
Proses
dialektis terdapat 3 tahap yaitu :
1)
Eksternalisasi
yaitu proses dimana manusia menekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2)
Obyektivitasi yaitu proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif.
3)
Internalisasi
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Opini : Dapat dilihat dari artikel diatas, bahwa
manusia dan kebudayaan memiliki keterkaitan. Manusia yang menciptakan
kebudayaan, dan nanti kebudayaan yang akan mengatur manusia agar sesuai
dengannya. Kemudian kebudayaan dibagi menjadi 3 wujud menurut dimensinya, yaitu
gagasan, aktivitas, dan artefak. Mereka merupakan suatu tindakan yang akan
dilakukan oleh manusia untuk membentuk suatu kebudayaan. Dari ketiga wujud
kebuudayaan ini tidak dapat dipisahkan dengan wujud kebudayaan yang lain.
Karena suatu wujud yang ideal seperti gagasan akan mengatur dan memberi suatu
arahan berupa aktivitas dan yang nantinya akan menghasilkan sebuah karya
kebudayaan oleh manusia.
BAB III
Konsepsi Ilmu
Budaya Dasar Dalam Kesustraan
3.1 Pendekatan
Kesustraan
A. Pengertian
Sastra dan Seni
Menurut
Kamus Besar Bahasa
Indonesia atau KBBI,
sastra adalah bahasa
(kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa
sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini
adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki
berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi
dan ungkapannya.
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini :
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini :
a) Sastra berupa
bahasa, untaian
kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra
tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis,
tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra
bernilai seni, indah,
artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan, instruksi, dan pedoman.
B. Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan :
1. sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan
manusia
2.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi
3.2
IBD Yang dihubungkan Prosa
A.
Pengertian
Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan
diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
B.
Jenis-jenis Prosa
Menyebutkan jenis-jenis prosa :
1.Prosa naratif
2.Prosa deskriptif
3.Prosa eksposisi
4.Prosa argumentative
1.Prosa naratif
2.Prosa deskriptif
3.Prosa eksposisi
4.Prosa argumentative
C.
Komponen dalam prosa lama dan prosa baru
· 5 komponen prosa lama :
1.Dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita pelipur
1.Dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita pelipur
· 5 komponen prosa baru :
1.Cerpen
2.Roman
3.biografi
4.Kisah
5.Otobiografi
1.Cerpen
2.Roman
3.biografi
4.Kisah
5.Otobiografi
3.3 Nilai-nilai dalam prosa fiksi
A.
pengertian prosa fiksi :
Prosa fiksi adalah prosa yang
mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi :
1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya
1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya
B. Dua Karya
Sastra
1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
• Contoh Prosa (Lama, Fabel)
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal
bersama di pinggir laut, di balik bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada
orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain
tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
3.4 IBD yang di hubungkan dengan puisi
A.
Pengertian puisi :
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
B.
Contoh puisi :
Aku Terdiam
Aku hening..
Aku terpana..
Kucoba menatap..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
kreativitas penyair dalam
membangun puisinya :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
C.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social
KESIMPULAN
Jadi manusia adalah mahluk yang paling mulia diantara mahluk lainnya. Manusia telah dilengkapi dengan segala kelebihan dari akal pikiran, segi moral, dari penciptaannya, dan dari posisi yang Allah telah berikan kepada manusia. Dari sini kita sudah bisa mengetahui dengan jelas perbedaan manusia dengan mahluk lainnya.
Manusia adalah mahluk yang sangat sempurna dari mahluk-mahluk ciptaan-Nya yang lain, kita sebagai manusia harus bersyukur kepada semua yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia, semuanya telah diberikan agar umat manusia lebih mulia dari mahluk lainnya.
Jadi manusia adalah mahluk yang paling mulia diantara mahluk lainnya. Manusia telah dilengkapi dengan segala kelebihan dari akal pikiran, segi moral, dari penciptaannya, dan dari posisi yang Allah telah berikan kepada manusia. Dari sini kita sudah bisa mengetahui dengan jelas perbedaan manusia dengan mahluk lainnya.
Manusia adalah mahluk yang sangat sempurna dari mahluk-mahluk ciptaan-Nya yang lain, kita sebagai manusia harus bersyukur kepada semua yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia, semuanya telah diberikan agar umat manusia lebih mulia dari mahluk lainnya.
BAB IV
Manusia Dan Cinta Kasih
4.1 Pengertian Cinta Kasih
A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Sedangkan kasih adalah menyayangi sesama dengan menaruh rasa
belas kasihan. Jadi cinta kasih dapat diartikan dengan rasa kasih sayang dengan menaruh rasa belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir
bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan
kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata
B. Cinta memiliki 3 unsur menurut Dr sarlito w sarwono,
yaitu :
·
keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, apapun yang dilakukan hanya ingin bersama dia.
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, apapun yang dilakukan hanya ingin bersama dia.
·
keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Misalnya : mempunyai nama panggilan khusus satu sama lain.
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Misalnya : mempunyai nama panggilan khusus satu sama lain.
·
kemesraan
adanya sikap romantic, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
adanya sikap romantic, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Rasa cinta yang baik adalah jika adanya
keseimbangan antara 3 unsur tersebut. Jika salah satu ada yang lebih ataupun
sebaliknya, pasti aka nada keretakan dalam cinta tersebut.
Seorang psikolog Amerika,
Robert J. Sternberg menyatakan bahwa ada 3 unsur dalam segitiga cinta
yaitu :
1) Komitmen adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan.
2) Keintiman adalah kedekatan emosional, yang melibatkan
tingkat kepercayaan yang tinggi antara dua individu
3) Gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan
secara fisik dan seksual.
C.
Cinta memiliki
tiga tingkatan,yaitu :
·
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada
Tuhan.
·
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada
orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
·
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang
lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Namun ada juga 3 tingkatan menurut Kangzain,
yaitu :
·
Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya
adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki
bukan untuk memberi. Cinta ini lebih ke cinta akan hal-hal duniawi
·
Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah
tapi kadang tenang bahagia. Cinta tingkat ini tidak menentu, terkadang cinta
akan dunia kadang juga cintanya lebih besar kepada Tuhan.
·
Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan
yang melupakan (dunia). Cinta tingkat ini sudah seutuhnya hanya cinta kepada
Tuhan.
4.2 Cinta Menurut
Ajaran Agama
A. Bentuk – bentuk cinta :
·
cinta terhadap sebuah konsep tertentu
Dalam kehidupan manusia,
cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang seseorang mencintai
dirinya sendiri, kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya,
hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta seperti ini bisa kita
dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
B.
Beberapa ayat-ayat Al-Quran tentang cinta:
Dan di antara manusia ada orang-orang
yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat
cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).(2:165)
Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan
di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)
Yang demikian itu disebabkan karena
sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan
bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107)
4.3
Kasih sayang
A.
Pengertian kasih sayang
Kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan
W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, dan
saling terbuka sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka
retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
B.
Macam-macam cinta kasih dari orang tua
·
Menumbuhkan rasa percaya diri
Perhatian dan kasih sayang orang tua
yang stabil, menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya berharga bagi orang lain.
Jaminan adanya perhatian orang tua yang stabil, membuat anak belajar percaya
pada orang lain.
·
Menumbuhkan kemampuan membina hubungan yang hangat
Hubungan yang diperoleh anak dari
orang tua, menjadi pelajaran baginya untuk kelak diterapkan dalam kehidupannya
setelah dewasa. Kasih sayang yang hangat, menjadi tolak ukur dalam membentuk
hubungan dengan teman hidup dan sesamanya.
·
Menumbuhkan semangat mengasihi sesama dan peduli pada
orang lain
Anak yang tumbuh dalam hubungan kasih sayang yang hangat, akan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan membantu kesusahan orang lain menjadi kebutuhannya.
Anak yang tumbuh dalam hubungan kasih sayang yang hangat, akan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan membantu kesusahan orang lain menjadi kebutuhannya.
·
Melatih disiplin
Kasih sayang orang tua terhadap anak
membuat orang tua dapat lebih memahami anak. Sehingga orang tua lebih mudah
memberikan arahan secara proposional, empati, penuh kesabaran dan pengertian
yang dalam. Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri, dari sikap
orang tua yang menghargai anak.
·
Berpengaruh pada pertumbuhan intelektual dan psikologis
Bentuk kasih sayang yang terjalin,
kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kongnitif serta
perkembangan psikologis anak.
Contoh kasih sayang :
a.
Kasih sayang kepada Allah
b.
Kasih sayang
kepada orang tua
c.
Kasih sayang
kepada keluarga
d.
Kasih sayang
kepada pasangan
e.
Kasih sayang
kepada sahabat
f.
Kasih sayang kepada teman
4.4
Kemesraan
Kemesraan
ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan
perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Contoh puisi tentang kemesraan :
Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
4.5
Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah
inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Seorang mukmin yang
benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang
menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga
Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari
kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
4.6
Belas Kasihan
Dalam
cinta sesama dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena
cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan,
yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya. Perbuatan atau sifat
menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi
untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas
kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang tersebut
berbudi dan terpujilah oleh Allah.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
misalnya dengan membagi kasih kepada yatim piatu, panti jompo, pengemis yang
benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat,
masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Caranya pun bermacam-macam
bisa secara material atau dengan bantuan-bantuan pengajaran (bagi anak-anak
yang tidak mampu sekolah), atau pengabdian (merawat orang-orang lansia).
4.7
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan
penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya
cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga
merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Di sini cinta diartikan sebagai
aktivitas berhubungan badan. Daya tarik atau pemikat antara dua jenis manusia
di tingkatan cinta erotis hanya diukur dari sifat badaniah yang (sangat)
aksiden. Parameter cinta erotis diukur dari kepuasan biologis. Di sini dapat di
ambil kesimpulan bahwa cinta ini hanya di ambil dari satu sudut pandang saja,
yaitu hanya mengandung unsur seks yang tinggi.
Dari pengertian-pengertian yang telah
dijelaskan, disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berarti
manusia saling membutuhkan satu sama lain dengan saling ketergantungan dan
saling menguntungkan terhadap sesama. Semua itu dikarenakan manusia adalah
makhluk yang diciptakan dengan sebuah akal serta perasaan untuk saling
melengkapi satu dengan yang lainnya.
Perasaan tersebut adaah sebuah cinta
kasih terhadap sesama makhluk hidup. Cinta kasih yang berarti manusia merasa
saling memiliki, membutuhkan orang lain, dan secara ikhlas datang dari lubuk
hatinya yang terdalam untuk menujukkan dirinya ada dan dapat berguna bagi orang
lain serta dapat memiliki perhatian dari sesamanya. Cinta kasih manusia tidak
dilihat dari materi, namun manusia harus dapat menyadari bahwa dirinya
membutuhkan serta dibutuhkan orang lain baik secara lahir maupun batin. Manusia
yang berbudaya, akan selalu merasa bahwa dirinya adalah bagian dari orang lain
yang ikut melengkapi terjalinnya sebuah kesinambungan kebudayaan dengan
hubungan saling ktergantungan antara sesama manusia.
Studi Kasus
Studi kasus
cinta dan kasih diambil dari certia anak jalanan yang kurang bahkan tidak
pernah merasakan rasa cinta dan kasih. Banyak sekali anak jalanan yang terlahir
tanpa orang tua, atau terlahir mempunyai orang tua yang tidak pernah memberikan
mereka rasa kasih sayang. Karena mereka tidak pernah merasakan rasa cinta dan
kasih dari orang terdekat mereka, mereka kadang suka berprilaku tidak sopan
terhadap orang lain. Orang-orang seperti ini harus lebih diperhatikan dan
diberi pengertian karena mereka dapat juga merugikan orang lain. Seperti
contohnya mereka akan melakukan hal tercela yang dapat menyakiti perasaan orang
lain tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka sakiti hatinya karena mereka
sendiri pun tidak mengerti apa arti cinta dan kasih sayang. Anak-anak seperti
ini harus diarahkan dan dibimbing, diberi tahu dan diberi cinta dan kasih
sayang. Dengan memperhatikan mereka, mengajari mereka, mengasihi mereka, pelan
namun pasti mereka pasti akan mengerti dan merasakan kenyamanan dalam hidupnya
yang selama ini selalu dipenuhi dengan rasa dengki terhadap orang lain. Dunia
ini akan indah jika kita semua yang hidup didunia ini memiliki rasa cinta dan
kasih terhadap sesama manusia, menghargai, memberi dan mengasihi sesama
manusia, maka dunia akan terasa nyaman dan damai karen penuh cinta dan kasih
sayang.
Opini :
Pada kasus ini cinta kasih yang dibahas adalah tentang
cinta persaudaraan, cinta orangtua, dan cinta diri sendiri. Terlihat dari
contoh kasus kedua diatas bahwa orangtua berperan penting dalam membentuk anak
yang baik dan sopan. Kurangnya cinta kasih seperti anak jalanan tersebut akan
berdampak buruk bagi anak tersebut, baik secara sikap, tutur kata, maupun
psikologisnya.
Anak jalanan seperti mereka adalah anak-anak yang
butuh perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat sekitar. Jangan selalu
meremehkan atau mengucilkan anak jalanan, karena mereka juga manusia yang
memiliki hati dan dapat merasa sakit hati jika diperlakukan seperti itu.
Dapat kita lihat juga dari contoh kasus tersebut bahwa
orang yang kurang merasakan kasih sayang terkadang memiliki sifat emosional
yang tinggi dan prilaku yang kurang baik. Orangtua dapat melihat dari kasus ini
agar anaknya harus memiliki cinta kasih dan diberi cinta kasih agar mereka
memiliki akhlak dan moral yang baik juga.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari tulisan diatas
dapat disimpulkan bahwa suatu kebudayaan ternyata memiliki nilainilai
tersendiri dari sosial, ekonomi, dan terutama agama. Dan dari budayalah manusia
dapat tumbuh menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya serta memiliki
suatu karakter yang berbeda dari orang lain, karena dari Agama manusia dapat
memilah mana yang diambil dan digunakan sebagai peraturan hidup
B.
Saran
Ilmu budaya dasar
dapat dikaitkan keberbagai aspek kehidupan manusia,dari suatu kebudayaanlah
manusia dapat tumbuh dan belajar. Agama adalah suatu kebudayaan yang dilakukan
manusia untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, banyak hal yang diberikan
melalui Agama baik itu jasmani maupun rohani, dan dalam sebuah Agama juga
memiliki suatu peraturan tersendiri untuk mengatur umatnya agar tidak menjadi
orang yang semena-mena dan dapat terjalin suatu kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Muhamad Kadir SH,ilmu budaya dasar;Fajar
Agung,Jakarta 1990
Mustopo,M.Habib;Manusia dan kebudayaan;UsahaNasional-Surabaya,1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar